Sabtu, 25 April 2009

Hasil Deklarasi Jakarta 5th World Islamic Economic Forum

5th World Islamic Economic Forum (WIEF) secara resmi ditutup pada Selasa malam, 3 Maret 2009 lalu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pertemuan terbesar para pemimpin Negara muslim dan pengusaha tersebut mampu menghasilkan Deklarasi Jakarta yang berisi sejumlah rekomendasi mengenai upaya mengatasi krisis keuangan global, krisis pangan dan krisis energi.

Negara-negara Islam bersepakat ikut berperan aktif dalam menyelesaikan krisis global. Dalam forum akbar ini, WIEF menyepakati Deklarasi Jakarta yang dibacakan Wakil Ketua WIEF V, yaitu bapak Irman Gusman pada acara penutupan WIEF 3 Maret di Ritz Carlton Hotel Jakarta.
1. Rekomendasi untuk Krisis Keuangan Global
Untuk mengatasi krisis finansial global saat ini, setidaknya ada lima rekomendasi dihasilkan.
Pertama, mendukung upaya Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengakselerasi kerjasama ekonomi regional.
Kedua, mendukung bank pembangunan Islam untuk bisa mempromosikan sistem keuangan Islam dan perbankan syariah sebagai alternatif dari sistem konvensional.
Ketiga, meminta pemerintah dan bank-bank Islam memperluas mikro kredit berbasis syariah.
Keempat, mendukung upaya untuk pengaturan di finansial global untuk memitigasi risiko dna kegagalan.
Kelima, mendukung pusat pelatihan sistem syariah yang terstandarisasi.
2. Rekomendasi Sektor Ketahanan Pangan
Di sektor ketahanan pangan, forum merekomendasikan empat hal.
Pertama, keniscayaan kolaborasi pemerintah dan swasta untuk meningkatkan produktivitas pertanian, baik di negara OKI maupun negara lain di dunia.
Kedua, mempromosikan inisiatif bersama dan penggunaan teknologi terkini di industri pertanian untuk bisa meningkatkan produksi pangan yag efisien.
Ketiga, menyerukan pengurangan hambatan peraturan, termasuk subsidi pangan, dan juga produksi pangan yang berkelanjutan yang menghambat perdagangan
Keempat, merekomendasikan kesimbangan antara produksi pangan untuk konsumsi manusia dan penggunaan energi.

Tidak ada komentar: