Sabtu, 18 April 2009

Surat Terbuka Untuk Raja Arab Saudi, Perdana Menteri Turki dan Presiden Indonesia yang hadir pada Pertemuan Puncak G20 di London tanggal 2 April 2009

Surat Terbuka Untuk Raja Arab Saudi, Perdana Menteri Turki dan Presiden Indonesia yang hadir pada Pertemuan Puncak G20 di London tanggal 2 April 2009Sejak tahun 1999, G20 telah menjadi organisasi terdepan yang merancang arsitektur keuangan yang pada saat ini telah tumbang di depan mata. Hal ini telah menjadi sebuah kesalahan dalam kebijakan ekonomi dan keuangan yang telah memicu krisis ekonomi internasional yang terburuk sejak terjadinya Depresi Besar.
Pertemuan Puncak itu tidak hanya memalingkan perhatian sementara para pengelola keuangan sedang kalang kabut tak tentu arah tapi juga secara positif mendorong pasar bebas menjadi tidak terkendali yang telah menyebabkan situasi buruk yang terjadi di depan kita. Namun pada saat ini, organisasi itu mengklaim diri sebagai organisasi yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran keuangan, suatu klaim yang akan menjadi bahan tertawaan jika tidak dikarenakan oleh situasi yang kita saksikan pada hari ini. Menjadi sangat ironis ketika Pertemuan Puncak G20 yang terakhir itu sedang berlangsung di London yang merupakan rumah spiritual dari bank-bank terbesar di dunia dan dan modal derivatif dunia, dua instrument yang membawa dunia ini terpuruk. Alih-alih menanggulangi penyebab gagalnya sistem kapitalis modern, negara-negara G20 pada saat ini malah melakukan perubahan kosmetik sementara dunia sedang terbakar.Alih-alih ingin memulihkan stabilitas keuangan di seluruh dunia, kebijakan yang mereka buat malah meningkatkan ketidakstabilan di pasar global dari hari ke hari. Dan alih-alih mendapatkan harapan baru bagi semua negara, G20 terus melanjutkan politik untuk membantu kaum elit diatas pundak masyarakat jelata. Sementara triliunan dollar telah digelontorkan untuk memberi talangan keuangan bagi bank-bank dan perusahaan-perusahaan asuransi, sehingga bagian dunia yang miskin menjadi semakin miskin dan bagian dunia yang sakit menjadi semakin sakit. Pasar uang dan ekonomi global terus menghadapi tantangan global yang serius dan kekejaman yang terus-menerus dikarenakan krisis ini dan ketidakpastian menunjukkan perlunya tindakan mendesak. Namun tindakan yang diperlukan itu bukanlah dengan mengulangi kesalahan yang menyebabkan kita masuk ke dalam krisis ini pertama kali. Apa yang menyebabkan kita berada dalam kekacauan ini adalah pemberian peminjaman yang serampangan, namun pada hari ini negara-negara G20 mengemis kepada bank-bank untuk melanjutkan pemberian pinjaman itu. Apa yang menyebabkan kita masuk dalam kekacauan ini adalah kebijakan moneter yang nekat, namun pada hari ini bank-bank sentral melalui kemudahan kuantitatif dan uang cetak yang merendahkan nilai mata uang kertas mereka sendiri seakan-akan tidak ada lagi hari esok. Apa yang menyebabkan kita masuk dalam kekacauan ini adalah budaya keserakahan dan berlebih-lebihan, keuangan setara dengan Sodom dan Gomorah, namun sekarang bunga khusus sedang diberikan oleh para pembayar pajak untuk membeli asset-aset murah perbankan yang sudah ditalangi oleh para pembayar pajak itu .Apa yang menyebabkan kita masuk dalam kekacauan ini adalah kegagalan regulator dengan proporsi yang besar, namun otoritas regulator yang sama dari departemen-departemen keuangan, bank-bank sentral, badan-badan pengawas keuangan dan IMF sedang disodorkan sebagai bagian dari solusi! Apa yang kita harus benar-benar pahami adalah akar dari krisis keuangan internasional dan mengidentifikasi pelajaran yang harus kita ambil untuk menghindari hal ini terjadi lagi. Tetapi kita malah sedang disuapi dengan diet orang yang anemia dan kebijakan-kebijakan retorika yang sifatnya polesan. Namun apa yang kita perlu lakukan secara mati-matian adalah dengan mengambil kesempatan ini untuk benar-benar merubah secara menyeluruh seluruh sistem keuangan internasional. Negara-negara anda juga sedang menghadapi kepurukan ekonomi, Arab Saudi menghadapi defisit dan mengalami defisit luar negeri yang signifikan dan mengalami kerugian dengan membanjirinya minyak, Turki yang pernah dibanggakan, harus mengandalkan dana talangan dari IMF sedangkan Indonesia yang paling banyak penduduk Muslimnya, harus mengemis kepada Barat untuk mendapatkan mata uang asing untuk membayar tagihan luar negeri. Umat Muslim tidak dapat melanjutkan jalan yang menyebabkan bencana ekonomi yang sama. Model ekonomi Islam adalah model yang telah dicoba dan dipercaya, yang telah menseimbangkan naluri-naluri individual dengan kebutuhan masayarakat, yang meletakkan kemajuan ekonomi sejajar dengan kemajuan spiritual, yang mempromosikan perdagangan sambil tidak lupa bahwa kekayaan terbesar masyarakat adalah nilai-nilai dan keyakinannya. Hizbut-Tahrir menyerukan kepada kaum Muslim dunia tiga hal: 1 Kaum Muslim dunia harus membuat model ekonomi alternatif.. Negara Khilafah adalah satu-satunya kendaraan untuk membentuk sistem ekonomi Islam dan pada hari ini memberikan sebuah kesempatan unik untuk bisa menunjukkan pada dunia bahwa ada cara yang lebih baik untuk mengelola urusan ekonomi. Ketika dulu Muslim dunia menerapkan Islam Islam secara keseluruhan dan bersatu, mereka menjadi kekuatan raksasa dalam urusan global, yang pernah memimpin dalam bidang sains, kesejahteraan, kesehatan dan yang berjasa mengeluarkan Eropa dari zaman kegelapan. Pada hari ini, kita merupakan seperempat dari populasi dunia, kita memiliki dua pertiga minyak dunia, kita memiliki militer yang jika digabungkan menjadi lebih dari 5 juta personil namun suara kita masih tidak signifikan dan tanah kita masih diduduki. Adalah para pemimpin, termasuk anda, yang merupakan kendala atas kebangkitan ini, anda lebih memilih untuk menjadi pengikut Barat daripada menjadi pemimpin yang sebenarnya, anda lebih memilih untuk hidup dalam jangka pendek daripada melakukan pengorbanan untuk sukses jangka panjang, anda menilai isu-isu nasionalistik yang sempit di atas masalah-masalah umum yang sedang dihadapi oleh dunia Muslim. Namun kesatuan politik pada hari ini akan memungkinkan kita untuk bersama-sama menjadi lebih kuat, suatu prasyarat jika kita ingin berhasil dalam menantang kekuatan global abad 21. 2 Terapkan mata uang baru yang berlandaskan standar emas atau perak logam. Prinsip-prinsip Islam yang nyata atas uang saat ini tidak dapat dipersoalkan lagi, atau anda juga jangan pernah membiarkan kesejahteraan diri anda sendiri terikat oleh kebijakan pemerintahan luar negeri yang serampangan. Mata uang kertas anda pada saat in adalah bayang-bayang dollar AS atau anda, karena alasan-alasan bodoh, telah memutuskan untuk berinvestasi secara substansial di luar negeri, dalam asset atau mata uang dollar, euro atau ponsterling, sehingga mata uang menjadi begitu rendah dan akhirnya telah menyebabkan tekanan finansial di seluruh dunia. Hal ini hanya akan menjadi lebih buruk dengan defisit anggaran yang memecahkan record dan penyelewengan anggaran yang Amerika Serikat dan pemerintah barat lainnya kini terlibat. Akhiri ketergantungan Anda pada dollar AS dan mata uang kertas lainnya sekarang sebelum terlambat dan sebelum pemerintah Cina memutuskan, karena mereka pasti akan lakukan itu, untuk meninggalkan dollar. Maka pada saat itu semua investasi anda tidak akan berarti apapun seperti yang sekarang terjadi dengan cepat. 3 Tutup semua kasino finansial seperti bursa saham, investasi perbankan atau pintu-pintu lain yang menjual asset-asset beracun finansial. Ekonomi Islam melarang riba dan tidak akan membolehkan semua jenis peminjaman yang berlebihan yang terkadang mencapai 30 kali modal bank secara keseluruhan, yang kita lihat berulang kali dilakukan oleh bank-bank Barat. Islam juga melarang spekulasi dan penimbunan yang merupakan inti sistem keuangan Barat. Ekonomi kita harus ditata ulang atas pada suatu rancang bangun yang real bukan pada rancang bangun keuangan, yang berdasarkan manufaktur yang real bukan akuntansi yang palsu. Investasikan pada proyek-proyek yang nyata di dalam negeri bukan pada asset keuangan yang menganggur di luar negeri, tanggulangi kemiskinan sebagai prioritas, bukan hanya memberi talangan pada orang-orang kaya, investasikan pada infrastruktur jangka panjang dan bukan pada tempat-tempat hiburan untuk wisatawan Barat. Kami tahu bahwa Anda sebagai penguasa telah datang ke Pertemuan Puncak ini tidak menawarkan alternatif, namun anda datang untuk menyanyikan bait-bait pujian atas sistim kapitalis yang telah runtuh. Anda telah membuktikan diri anda menjadi tidak berarti apapun selain menjadi kaki tangan kriminal kapitalis global yang saat ini mempengaruhi jutaan orang di dunia Muslim. Apa yang yang dibutuhkan oleh dunia Muslim pada hari ini bukanlah para penguasa yang sangat merendahkan diri dan tanpa malu mengikuti Barat tetapi yang dibutuhkan adalah para negarawan yang visioner, bukannya para wayang yang akan menyetujui penawaran dari Barat melainkan yang dibutuhkan adalah singa-singa yang akan membawa penduduk dunia kedalam dunia baru yang terang benderang
G20 yang dengannya anda bangga sebagai anggotanya tidak akan mengajukan pemikiran apapun yang segar, dan dunia juga tidak membutuhkan model kapitalisme yang lain, sistem ini sudah sangat bangkrut sehingga harus diganti sepenuhnya. Apa yang menjadi kebutuhan dunia adalah sebuah alternatif baru yang radikal dengan nilai baru, yang terjalin dengan nilai-nilai baru, inilah esensi Sistim Ekonomi Islam. Pada hari ini Jumat, 3 April 2009, 8 Rabiul Al-Akhir 1430 Hijriah, Hizb ut-Tahrir meluncurkan sebuah buku baru di London dan Beirut, sebuah kompilasi dari serangkaian makalah yang disampaikan pada konferensi ekonomi internasional di Sudan pada bulan Januari 2009 . Buku, yang berjudul ” Towards a Tranquil Safe World under the Shade of the Economic System of Islam (Menuju Dunia yang Aman di Bawah Naungan Sistem Ekonomi Islam) “, secara mendalam meneliti penyebab krisis dan mencantumkan Islam sebagai alternatif satu-satunya. Allah (swt) berfirman “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran”[Terjemahan Alquran 39:41] Hizb ut-Tahrir Inggris 31 Maret 2009 5. Rabi `Al-Akhar 1430 H
sumber: milist masyrakat ekonomi syariah

Tidak ada komentar: